Oleh
Feriyansyah *
Internet bukan lagi suatu hal yang sulit untuk
diakses. Internet sudah berubah menjadi sebuah kebutuhan bagi kita saat
ini. Kemajuan bidang TIK telah merubah
kondisi masyarakat kita saat ini. Jika dulu internet hanya dapat diakses oleh
kalangan menengah keatas, saat ini
internet sudah merambah masyarakat menengah kebawah ser bagai sebuah kebutuhan.
sumber: http://oxleylearning.org/blog/tag/digital-citizens/ |
sumber : http://www.epitom.org/2014/02/21/digital-marketing-sri-lanka/ |
Apa dampak warga negara digital bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara? Apa keuntungan bagi warga negara untuk dapat cakap
menggunakan teknologi ? memang menjadi pertanyaan yang sering memutar disekitar
kita. Mossberger juga mengungkapkan tiga keuntungan ketika warga negara mampu
dan cakap menggunakan teknologi digital dan TIK yaitu :
Pertama, Economical Opportunity (Kesempatan ekonomi), saat ini eknomi telah berpindah
sebagian menjadi eknomi virtual, kita akan mampu memanfaatkan Tik untuk
bertransaksi dengan kecepatan yang tinggi. Kita dapat berbelanja, bertransaksi,
mareketing, mempromosikan potensi daerah, dan sebagainya. Sebagai contoh, dulu
kita harus mengantri di Bank untuk melakukan tranfer uang, saat ini mentranfer uang dapat dilakukan hanya dengan
melakukan beberapa kali klik, dan yang penting aktivitas ini dapat kita lakukan
tanpa harus berpindah dari tempat kita. Untuk dapat melakukan aktivitas seperti
ini pastinya warga negara harus cakap menggunakan teknologi. Jadi, teknologi
telah memberikan kesempatan ekonomi yang besar bagi warga negara.
Kedua, Civic Engagement (keterlibatan warga negara), kemajuan bidang TIK telah memindahkan
keterlibatan warga negara dalam aktivitask kewarganegaraan dari dunia nyata ke
dunia virtual (maya). Hal ini bukan tanpa efek, sudah banyak contoh bahwa warga
negara digital terlibat aktif dalam berbagai aktivitas kewarganegaraan. Warga
negara digital yagn sebagaian besar merupakan generasi digital paling tidak
suka dengan birokrasi yang rumit, dalam mengurus sesuatu hal. Kemajuan TIK
dapat memfasilitasi hal ini agar meningkatkan keterlibatan warga negara.
sebagai contoh, Memberikan aspirasi jika dahulu kita harus mengirim surat
kepada pejabat pemerintah dan belum tentu aspirasi itu dibaca atau tidak oleh
sang pejabat. Tetapi saat ini, Seperti walikota Bandung telah memiliki akun twitter
untuk membicarakan berbagai hal dan
menyampaikan aspirasi kepada sang walikota. Tentu, aspirasi yang cepat juga
membutuhkan respon yang cepat, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan (trust)
warga negara kepada pemerintah, Jika warga negara puas maka akan
meningkatkan partisipasi. TIK telah merubah wajah birokrasi yang rumit menjadi
bersahabat dengan warga negara.
Ketiga, political Participation (Partisipasi politik), Warga negara digital akan
didatangi dengan berbagai informasi, tidak terkecuali informasi politik. Hal
ini yang disebut kebanjiran informasi,
Warga negara digital berbeda dengan generasi warga negara yang
terdahulu, warga negara digital merupakan Generasi Digital, mereka bukan
Generasi Televisi, mereka tidak mau menjadi, warga negara pasif dalam menerima
informasi, terutama informasi politik. Warga Warga negara digital merupakan
warga negara yang cerdas dalam mengelola informasi menjadi pengetahuan
sehingga, hal ini dapat menjadi landasan mereka dalam menentukan sesuatu,
Bahkan menentukan sikap politik. Era digital telah menjadi kehidupan demokrasi
lebih transparan, Sehingga warga negara digital merupakan warga negara yang
otonom, mereka tidak gampang dimobilisasi oleh informasi yang menyesatkan.
Penutup
Warga negara muda saat ini adalah warga negara digital
karena mereka adalah generasi digital. Mereka terbiasa menggunakan teknologi
untuk berbagai aktivitas. Generasi ini memiliki
keunikan tersendiri. Untuk dapat menjadi warga negar digital yang cerdas
dan baik (Smart and good digital citizens) kita sebagai generasi sebelumnya harus mampu
mengelola generasi ini menjadi generasi emas Indonesia. Karena mereka yang akan
melanjutkan estafet kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah program untuk memaksimalkan Potensi generasi digital ini agar
menjadi warga negara digital yang cerdas dan baik. Pemerintah, Orang tua,
Sekolah, Guru harus menyadari hal ini karena saat ini kita sedang mendidik
generasi digital generasi yang berbeda dari generasi terdahulu.