Oleh
FERIYANSYAH
Indonesia
merupakan negara demokrasi langsung Direct Democration terbesar di
dunia. Oleh karena itu Indonesia menjadi sebuah negara dengan penyelenggaraan
pemilu terbanyak. Pemilu di Indonesia dalam tingkat rendah pemilihan kepala
desa, pemilihan bupati/walikota, pemilihan gubernur, pemilihan Presiden dan
wakil presiden, pemilu legislatif.tetapi dengan banyaknya pemilu yang terjadi
tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu belum signifikan.
Fenomena
yang paling baru, Golput menjadi pemenang dalam beberapa pemiihan umum kepala
daerah (Pemilukada). Seperti Pmelihan Kepala Daerah di Jawa Barat dan Sumatera
Utara bahwa persentase masyarakat yang golput lebih besar dari persentase
pemenang pemilukada. Faktor apakah yang
menyebabkan fenomena ini terjadi? Ataukah trust (kepercayaan) masyarakat
terhadap pemerintah semakin rendah? merupakan pertanyaan mendasar yang muncul
jika kita melihat hal ini.
Demokratisasi adalah reformasi demokratik-liberal yang maju, yang
mengimplikasikan pemberian kebebasan-kebebasan dasar dan perluasan partisipasi
populer dan pilihan elektoral (Kalidjernih 2010:29). Jadi, Hakikat
demokratisasi adalah keterlibatan aktif warga negara atau
partisipasi warga negara dalam pengambilan kebijakan. Oleh karena itu,
partisipasi warga negara merupakan nyawa utama dari demokrasi. Proses
demokratisasi tidak lepas bagaimana mendidik warga negara untuk menjadi warga
negara yang demokratis. Oleh karean itu Pendidikan Demokrasi menjadi solusi
dari rendahnya partisipasi warga negara.
Pendidikan
demokrasi memiliki 3 tujuan pokok yaitu
:
1. Memfasilitasi
warganegara untuk mendapatkan berbagai akses kepada dan menggunakan secara
cerdas berbagai sumber informasi tentang demokrasi dalam teori dan praktik
untuk berbagai konteks kehidupan sehingga ia memiliki wawasan yang luas dan
memadai (well-informed)
2. Memfasilitasi
warganegara untuk dapat melakukan kajian konseptual dan operasional secara
cermat dan bertanggungjawab terhadap berbagai cita-cita, instrumentasi dan
praksis demokrasi guna mendapatkan keyakinan dalam melakukan pengambilan keputusan individual atau kelompok dalam kehidupannya
sehari-hari berargumentasi atas keputusannya itu
3. Memfasilitasi
warganegara untuk memperoleh dan memanfaatkan kesempatan berpartisipasi
secara cerdas dan bertanggungjawab dalam praksis kehidupan demokrasi di lingkungannya,
seperti mengeluarkan pendapat, berkumpul dan berserikat, memilih, serta
memonitor dan mempengaruhi kebijakan publik.
( Winataputra US
dan Budimansyah D, 2007 : 219)
Dalam
Tujuan yang ketiga dari Pendidikan demokrasi adalah mefasilitasi agar warga
negara dapat berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam praksis
kehidupan demokrasi dilingkungannya. Pemilu merupakan partisipasi dasar bagi
seorang warga negara, karen sudah terjadwal dan sangat menentukan.
Keterlibatan warga negara
dalam Pemilihan Umum merupakan keterlibatan dasar, partisipasi dasar bagi warga
negara. rendahnya partisipasi warga negara dalam pemilihan umum merupakan
manifest dari masih belum optimalnya pendidikan politik, pendidikan demokrasi
dan pendidikan kewarganegaraan bagi warga negara. sehingga warga negara menjadi
apatis dan memilki trust (kepercayaan) yang rendah terhadap pemerintah. Citizen
Participation is fundamental to democratic governance. The problem has been addressed in the
citizen participation literature in a myriad of ways, including the use of technology to involve
citizens in the decision making process. (D’Agostino, 2006:2) Partisipasi warganegara adalah hal
fundamental dalam tata pemerintahan yang
demokratis.
Masalah sudah ditujukan di dalam partisipasi warganegara dalam banyak cara, termasuk di dalamnya
pemakaian teknologi untuk melibatkan warganegara dalam
proses pengambilan keputusan.
Daftar bacaan
Winataputra US dan Budimansyah D, (2007). Civic Education : Konteks,
Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas, SPS UPI Bandung.
D’Agostino, Maria J. (2006). Social Capital: Lessons from a Service-Learning
Program. Center For Civic Engagement. Park University International
0 komentar:
Posting Komentar
Comment as a good and Smart Digital Citizens, "say no to plagiat"